Cek Toko Sebelah, Begitulah Seharusnya Sebuah Keluarga
Next on Hooq, Cek Toko Sebelah karya film Ernest Prakasa
selanjutnya. Lagi-lagi keren parah… lebih menyentuh malah karena isinya lebih
untuk umum ya. Aku yakin pasti banyak banget orang ada diposisi Erwin dan Yohan
di film ini. Film ini kaya akan nilai kekeluargaan dan mengajarkan kita tentang
mengambil keputusan prioritas dalam hidup. Tentu saja berbalut komedi karena
yang bikin komedian.
Jadi tentang tokoh Erwin (Ernest Prakasa) seorang pemuda
yang sedang cemerlang karirnya tapi malah disuruh ayahnya untuk meneruskan toko
sembako karena ayahnya sudah ingin pensiun. Erwin punya kakak laki-laki bernama
Yohan yang sebenarnya ingin meneruskan toko tersebut tapi ayahnya lebih memilih
Erwin karena tidak percaya pada kemampuan Yohan. Erwin yang sebenarnya tidak
mau terpaksa menyetujui mencoba mengelola toko walau hanya sebulan saja.
Konflik meruncing setelah lewat sebulan dan Erwin ingin
pergi ke Singapura mengejar karirnya. Ayahnya yang sangat berharap pada Erwin
putus asa hingga menjual tokonya kepada developer Agung Kemayu Land (wkwkwkwk) tapi kemudian jatuh sakit karena darah
tingginya kumat. Disisi lain Yohan yang sebenarnya sangat sayang dan perhatian
kepada ayah dan mendiang ibunya tapi tidak dianggap karena masa muda yang
pernah terlibat narkoba dan drop out kuliah.
Aku benar-benar menikmati ceritanya dari awal sampai akhir karena
begitu mengalir. Ernest sih aktingnya yah bagus lah yah secara dia meranin
dirinya sendiri, hwehwehwe.. bang Dion Wiyoko sebagai Yohan keren nih, cucok
banget meranin abang-abang mantan preman
sekaligus rapuh karena ditinggal ibu dan merasa terabaikan. Jenggotnya yang
putih itu loh sangaaaar. Beda banget sama peran imut-imut di Winter In Tokyo,
xixixi… Adinia Wirasti meranin Ayu istrinya Yohan yang suka bikin kue khususnya
nastar dan bermimpi buka toko kue suatu saat nanti. Tipikal istri idaman banget
yang kalem, menenangkan suami dan penurut (sikap yang membawa berkah nantinya). Gisella Anastasia meranin pacarnya
Ernest yang gak pengertian. Nyebelin deh liat Gisel yang egois banget di film
ini.
Tapi yang kusuka banget itu sebenarnya justru perannya
bokapnya Erwin yaitu koh Afuk (Chew Kin Wah). Beliau ini aktor asli apa bukan
yah. Kok bagus banget aktingya hihi.. apalagi logat Chinese nya masih kental
banget. Dan tentunya banyak banget komedian main disini. Kayak Asri Welas yang
berperan sebagai bosnya Erwin. Tampilannya bling-bling dan terkesan serius pada
awalnya menasehati Erwin untuk be humble. Tapi yah.. bukan Asri Welas namanya
kalo ujung-ujungnya gak konyol, wkwkwkwk… ada juga Dodit Mulyanto, Tora Sudiro,
Resti, Awwe, dll banyak, hihihi.. oia ada Kaesang Pangarep juga muncul 1 scene
sebagai sopir taksi (kalo ga salah). Kaget loh aku pertama kirain Afghan,
hahahah.. pas dia ngomong kerja..kerja..kerja.. barulah ngeh kalau dia anaknya
pakdhe Jokowi our Mr. President.
Film ini mengandung pesan moral bahwa kemanapun kita terbang
pasti kembalinya ke keluarga juga. Segimanapun kita berseteru dengan anggota
keluarga pasti didalam hati kita berharap untuk bisa akur. Sehebat apapun karir
kita utamakanlah orangtua. Paling gak niatnya dulu deh. Nanti Tuhan bakal kasih
jalan keluar akan setiap kesulitannya.
Komentar
Posting Komentar